Thursday, September 29, 2005

Tentang Syarat Berhasilnya Demokrasi

Saya setuju dengan pendapat bahwa berhasilnya demokrasi dipengaruhi oleh kemampuan rakyat memilih pemimpin terbaik melalui kriteria tertentu. Ini sangat masuk akal. Menurut saya,hal ini harus dimulai dengan mendidik rakyat agar sadar akan hak-haknya sebagai warga negara. Kesadaran ini akan disusul oleh kesadaran akan pentingnya mendapatkan pemimpin terbaik yang dapat menjamin terpenuhinya hak-hak mereka. Dengan sendirinya, rakyat akan menentukan kriteria pemimpin terbaik sesuai harapannya.
Namun, terkadang menentukan kriteria ini tidak semudah yang kita bayangkan.
Contohnya ketika saya harus memilih rekan kuliah yang memiliki kemampuan terbaik di bidang Real-Time System.
Kriteria yang sesuai menurut saya:
- Mampu memahami konsep yang terdapat di dalam buku.
- Lebih baik lagi, bila mampu menerangkan konsep yang dipahaminya kepada rekan lain.
Cara terbaik untuk mengukurnya tentu melalui tes, dapat berupa tes tertulis maupun lisan.
Akan tetapi, menurut saya, kadang-kadang faktor intuisi juga dapat dijadikan pedoman untuk memilih (meski nampaknya tidak cukup berdasar). Kadang kita dapat merasa begitu yakin akan sesuatu tanpa tahu betul alasannya. Dan, pada akhirnya, ternyata pilihan kta benar!
Rasanya tidak adil menilai kemampuan seseorang tanpa melalui tes atau unjuk kerja. Meski demikian, untuk menilai kemampuan rekan-rekan di kelas, saya lebih suka melakukannya berdasarkan pengamatan sehari-hari. Alasan saya memilih mereka adalah mereka tampak mudah memahami konsep yang terdapat di dalam buku, dan sering menjadi “narasumber” bagi rekan-rekan yang belum paham. Menurut saya, yang mungkin termasuk terbaik (secara tidak berurutan) adalah:
- Pak Rusdi H.S.
Catatan tambahan:
Sebagai anggota tim pengajaran, saya beberapa kali melihat beliau menyampaikan materi. Tampaknya beliau memahami betul konsep yang disampaikan.
- Sri Widayati
- Zulkifli M.
- Suharto
- Pak Hartanto

Tentang Mekanisme Penanganan Bantuan Sosial

Menurut saya dapat diterapkan pola “orang tua asuh”. Seperti yang sudah banyak dilakukan terhadap anak-anak yang memerlukan biaya untuk sekolah. Bedanya, pemberian subsidi/bantuan biaya diberikan kepada sebuah keluarga secara keseluruhan. Reward yang dapat diberikan kepada “orang tua asuh” dapat berupa poin atau nilai tertentu yang dapat diakumulasikan. Setelah mencapai nilai tertentu,poin-poin ini dapat ditukarkan dengan hal-hal tertentu sesuai pilihan, misalnya pemotongan pajak, atau berbagai tawaran menarik seperti yang dilakukan oleh bank penerbit kartu kredit:
- voucher menginap di hotel berbintang,
- voucher diskon untuk berbelanja atau makan,
- dan lain-lain.
Mengenai pendapat bahwa koruptor dapat saja “dimaafkan” jika mereka mengembalikan uang hasil korupsinya kepada negara/masyarakat, saya tidak setuju. Soal pengembalian hasil korupsi, saya tentu setuju, tapi untuk dimaafkan? Saya rasa tidak boleh semudah itu. Hukuman/sanksi secara fisik tetap harus dilakukan sesuai hukum yang berlaku.

Tentang Mekanisme untuk Mengatasi Lupa Password

Sebenarnya telah ada mekanisme untuk mengatasi user yang lupa akan password-nya. Biasanya dilakukan dengan memberikan pertanyaan rahasia yang bersifat pribadi kepada user saat pendaftaran. Saat user ingin mengingat passwordnya kembali, pertanyaan rahasia ini akan diajukan. Jika berhasil dijawab, password akan dikirimkan kepada user melalui email. Yang kemudian dapat menjadi masalah adalah jika alamat email yang ia gunakan saat pendaftaran saat ini sudah tidak aktif lagi, atau user ini sangat pelupa sehingga ia lupa alamat email mana yang ia gunakan saat pendaftaran, atau bahkan pada kasus yang ekstrim ia juga lupa password untuk emailnya (kasus ini agak tidak masuk akal, tapi toh mungkin saja terjadi). Contoh mekanisme untuk mengatasi user yang lupa akan password-nya antara lain dapat dilihat di beberapa penyedia layanan Webmail sepeti Yahoo!Mail dan Telkomnet.

Wednesday, September 21, 2005

Tentang Penggunaan Angka Signifikan

Penggunaan angka signifikan biasanya dikaitkan dengan pengukuran. Dalam pengukuran, selalu ada kemungkinan kesalahan atau ketidakpastian. Konsep angka signifikan digunakan menggambarkan ketidakpastian tersebut. Berapa digit angka signifikan yang paling banyak digunakan di dunia? Menurut saya, ini bergantung dari kemampuan alat ukut yang digunakan. Saya belum melakukan survey mengenai ketelitian alat ukur yang ada saat ini. Akan tetapi, mungkin sekitar 6-10 digit. Jadi, menurut saya, jumlah tersebut adalah jumlah digit yang paling banyak digunakan.

Tentang Kecelakaan Pesawat Terbang

Kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akhir-akhir ini mengajak kita kembali memikirkan ketidakberesan yang ada dalam dunia penerbangan di Indonesia. Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan ini. Kesimpulan yang dapat saya ambil dari beberapa sumber, kecelakaan yang terjadi saat pendaratan dapat disebabkan oleh hydroplaning (menyebabkan hilangnya keefektifan pengereman pada saat mendarat dan berakibat pesawat meluncur keluar landasan), tertutupnya spoiler dan thrust reverser (mengurangi perlambatan), tail wind (memperpanjang jarak meluncur di landasan). Saat berada di udara, penyebabnya biasanya cuaca buruk atau tekanan angin kencang (microburst). Saat take off, penyebabnya dapat berupa kelebihan muatan, intrusi benda asing yang masuk ke dalam mesin, atau adanya perangkat elektronik seperti telepon seluler yang aktif pada saat itu.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan penyebab kecelakaan ini adalah membangun suatu sistem untuk memonitor berbagai kondisi yang dapat mengganggu jalannya penerbangan. Contohnya: untuk mencegah pesawat kelebihan beban muatan, timbangan elektronik yang dihubungkan dengan komputer akan mengirimkan berat tiap bagasi ke sistem yang mencatat data berat tersebut. Data tersebut, bersama data-data lainnya (menyangkut kondisi fisik pesawat sebelum take-off) akan diakses oleh pilot (atau pihak lain yang berwenang) untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan apakah penerbangan dapat dilakukan.